Kebun Lebah Simpur adalah sebuah jeda dari sekian banyak wisata di Lampung yang melulu tentang pantai yang terkadang membuat siapapun dipaksa untuk tak memiliki opsi.
Ia pilihan yang baik untuk semua, tak terkecuali wisatawan yang menganggap obyek hanya tentang pantai.
Disini pula, semua orang diajak untuk belajar beragam hal, termasuk belajar menghargai bahwa alam bisa begitu berharga untuk manusia tanpa harus merusaknya.
Baca Juga: Melihat SMPN 6 Pulau Legundi, Saksi Bisu Tsunami 2018
Tentang Kebun Lebah Simpur
Terletak di kaki Gunung Rajabasa yang sejuk di Desa Kecapi, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Kebun Lebah Simpur adalah wisata kebun lebah yang digagas dan dirintis oleh Heri Damora sejak tahun 2017.
Obyek wisata budidaya lebah seluas 2 hektar ini membudidayakan sedikitnya empat jenis lebah madu yakni; Trigona, Thoracica, Apicalis serta Labicet.
Dari keempat jenis lebah ini menghasilkan madu berkualitas tinggi yang pasarnya bahkan menembus pasar luar negeri.
Dan, seketika keberadaan Kebun Lebah Simpur ini sedikit banyak sudah membantu perekonomian masyarakat khususnya warga Desa Kecapi.
Keunggulan 4 Jenis Lebah yang Dibudidayakan di Kebun Lebah Simpur
Akan halnya alasan Heri Damora memilih keempat jenis lebah ini adalah mudah untuk di ternak, lebah ini tidak berpindah-pindah sarang, tidak menyengat, juga tidak terpengaruh pada hasil madunya serta tidak terganggu oleh keramaian orang di sekelilingnya.
"Keempat lebah madu ini memang sengaja dibudidayakan untuk menghasilkan madu berkualitas tinggi dan memiliki banyak keunggulan seperti tidak menyengat sekaligus hasil produksi madunya tidak terpengaruh meski dijadikan sebagai lokasi wisata," terang Heri.
Tak hanya itu saja, Badan Narkotika Nasional (BNN) bahkan menyebut jika madu Trigoona ini sangat baik untuk menghilangkan sifat kecanduan terhadap narkoba.
Selain itu, beberapa penelitian juga menyebut jika madu ini berkhasiat untuk mengobati penyakit Maag hingga Diabetes.
Jumlah Koloni Lebah di Kebun Lebah Madu
Sejak pertama kali dibudidayakan hingga saat ini, setidaknya sudah 300 lebih koloni lebah di tiap pohon yang ada di kebun ini, dengan kemampuan panen hingga 200 liter setiap harinya.
Omzetnya pun lumayan tinggi, hingga mencapai Rp. 10 juta tiap bulannya dengan harga jual Rp. 500 ribu perliter.
Daya Tarik Kebun Lebah Madu Simpur
Selain bisa melihat langsung proses peternakan lebah madu, pengunjung juga bisa mengkonsumsi hingga mengambil madu secara langsung di sarang-sarang lebah.
Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati segarnya udara khas pegunungan yang sejuk dan masih bebas dari polus.
Di Kebun Lebah Simpur ini juga disediakan saung-saung khusus untuk para pengunjung menikmati keindahan kebun Simpur ini.
Uniknya lagi, tiap koloni berupa rumah pohon bagi sarang-sarang lebah itu juga, oleh Heri Damora dibuat dalam bentuk rumah adat dari berbagai daerah seperti rumah adat Lampung, Padang dan Aceh.
Dikunjungi oleh Ketua DPR RI
Karena keunikan Kebun Lebah Simpur ini pula, tak tanggung-tanggung, Ketua DPR RI, Puan Maharani bahkan secara khusus mengunjungi tempat ini, termasuk belajar melakukan budidaya dan memanen madu dari sarang lebah secara langsung.
Dari Kebun Lebah Simpur ini pula, Heri Damora terus berupaya mengembangkan wisata yang berkelanjutan tak hanya untuk lebah yang ia budidayakan tapi juga untuk lingkungan.